~ karena membaca adalah candu dan menuliskannya kembali adalah terapi ~

#513 Kerumunan Terakhir


Judul Buku : Kerumunan Terakhir
Penulis : Okky Madasari
Halaman : 360
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama


Jayanegara adalah seorang pemuda yang kecewa dengan kelakuan Bapaknya. Bapaknya yang terpelajar, bahkan sampai bergelar Doktor dari Inggris ternyata melukai perasaan Ibunya. Bapaknya selingkuh. Berkal-kali, sampai akhirnya Ibunya menyerah dan memilih meninggalkan suami dan anak-anaknya. Jaya hanya bisa diam, meski dalam hatinya dia berontak.
Ada ngilu yang berlapis-lapis. Ada beban berat dalam tiap tarikan napas yang sialnya tak sedikit pun bisa kubagi dengan orang lain. Karena semua orang hanya boleh tahu : aku tidak apa-apa. (Hal 17)
Jaya mencari pelarian. Maera, kekasihnya mengenalkannya pada sebuah dunia. Dunia dimana semua orang bebas berteriak, dunia dimana dia bisa menemukan apa saja. Tidak ada yang peduli apakah yang ada di dunia itu hanya bualan atau memang benar apa adanya. Siapa yang bisa beretorika, dia akan punya panggung. Jaya sendiri memilih untuk tampil dalam wujud dan nama lain. Matajaya, seorang pemuda dari keluarga broken home yang bisa sukses menjadi stuntmen di New York. 

Kerumunan Terakhir menyorot tentang dunia maya dengan segala keriuhannya. Media sosial menjadi panggung tempat manusia-manusia beraksi. Seperti Jaya, orang yang mengenal dunia maya bisa terjebak dan menjadi kecanduan. Jaya sendiri bisa bertahan berjam-jam di depan layar komputer di dalam kamar kost Maera. Uniknya, cara Okky Madasari berkisah, membuat batasan antara dunia maya dan dunia nyata tidak jelas. 

Jujur saja, saya tidak bisa berempati pada Jaya, meski kisah hidupnya lumayan menyedihkan. Dia penuh kepalsuan. Mungkin karena di dunia maya, saya memilih jalan seperti Maera yang tampil dengan identitas aslinya. Jaya menghukum Bapak-nya yang dianggapnya bejat, sementara dia sendiri kelakuannya tidak bisa dibilang santun dan bermoral. 

Novel ini menarik, meski tidak menjadi favorit saya seperti karya Okky sebelumnya. Selalu ada fenomena sosial yang diangkat oleh Okky dalam setiap novelnya. Saat ini kita tidak bisa lagi bersembunyi dari media sosial. Yang perlu dilakukan adalah menjadi orang yang bertanggung jawab di dunia maya. Jejak digital yang kita tinggalkan tidak akan sepenuhnya hilang. Hanya perlu waktu, semua akan terbuka. 


1 comment on "#513 Kerumunan Terakhir"
  1. To be honest with you, I think you have a great talent for story telling and explaining things to the core. You did a great job on this review.

    ReplyDelete