~ karena membaca adalah candu dan menuliskannya kembali adalah terapi ~

#535 Arya Buaya


Judul Buku : Arya Buaya
Penulis : Nimas Aksan
Halaman : 450
Penerbit : Elex Media Komputindo


Drupadi dan Arya sudah lama berteman, sejak SMA. Bisa dibilang satu-satunya wanita yang bisa dekat dengan Arya tanpa taut akan "ke-buaya-an" Arya adalah Dru. Meski kadang-kadang Dru juga menjadi sasaran gombal rayuan Arya, Dru yakin seyakin-yakinnya dia tidak akan jatuh ke dalam pesona Arya seperti gadis-gadis bodoh lainnya. 

Hingga akhirnya, Dru mengalami musibah. Ayahnya ditahan polisi atas tuduhan menggelapkan dana perusahaan. Ayah Dru memiliki usaha konstruksi bangunan. Ada satu proyek yang belum selesai, dan akhirnya menjadi masalah. Dru berusaha mencari jalan keluar agar ayahnya tidak ditahan. Tuntutan untuk Ayah Dru cukup besar, beliau harus membayar sejumlah besar kerugian. Sementara Ayah Dru sendiri sebenarnya sudah bangkrut. Dru harus merelakan BPKB mobilnya, mobil ayahnya, sertifikat rumah, dan juga BPKB mobil Mikail, pacarnya menjadi jaminan pembebasan ayahnya.

Seandainya, House of Bee, perusahaan design interior yang didirikan Dru tidak sedang mengalami krisis keuangan, mungkin Dru tidak harus berurusan lagi dengan Arya. Tapi kali ini Dru butuh kemampuan buayanya Arya untuk menaklukkan Melanie, janda pengusaha kaya yang akan membangun hotel di Ubud. Dru ingin agar proyek desain interior hotel itu jatuh ke tangannya. Supaya dia bisa melunasi hutang-hutang ayahnya sekaligus menyelamatkan perusahaannya.

Arya Buaya, julukan berima ini memang pantas diberikan pada Aryadinata. Sejak SMA hingga bekerja di sebuah televisi swasta, Arya selalu menebar pesona di mana-mana. Gadis SPG saja bisa takluk tersipu-sipu malu dalam waktu beberapa menit saat berbincang-bincang dengan Arya. Tidak usah dihitung berapa wanita yang jatuh dalam pesonanya. Ada satu peraturan "buaya" ala Arya : semua gadis layak diperlakukan istimewa, tapi tidak semua gadis boleh tahu perlakuan istimewa apa yang diberikan pada gadis lainnya. 

Meskipun Dru adalah tokoh utama yang memiliki banyak masalah, saya tidak bisa bersimpati padanya. Di mata saya, ketika membaca novel ini, Dru bisa jadi seorang wanita yang egois. Dia tahu bahwa Arya sudah mempermainkan banyak hati wanita, dan dia tidak suka akan hal itu. Tapi Dru juga memanfaatkan kebusukan Arya untuk kepentingannya sendiri. Kedekatan mereka membuat Dru melihat ada sisi kebaikan dalam diri Arya, tapi tetap saja, Arya selalu berada dalam daftar kelas rendahan di mata Dru. Yah...Arya memang juaranya buaya. Setiap melihat gadis manis, Arya langsung mengeluarkan jurus rayunya. Tapi bagaimana pun juga Arya juga manusia yang pastinya menyimpan perasaan tertentu. Di sisi lain, kemalangan bertubi-tubi yang dialami Dru membuat pembaca bisa jatuh iba padanya. Apalagi ketika Dru menceritakan masa lalunya yang berkaitan dengan Arya. 

Mikail, pacarnya Dru, adalah orang yang mendapatkan rasa iba dari saya. Dia korban ketidak tegasan Dru. Tapi Mikail cukup cerdas, dan saya kira selalu selangkah lebih maju ke depan. Momen ketika Mikail menggagalkan makan malam romantis antara Dru dan Arya dengan melamar Dru membuat saya bersorak gembira.

Saya mengapresiasi cara penulis mengisahkan sosok playboy melalui sudut pandang seorang wanita. Penulis mampu mengaduk emosi pembaca. Dan ada kejutan yang disiapkan penulis di saat pembaca merasa sudah mengetahui akhir dari kisah si Arya Buaya ini.



Be First to Post Comment !
Post a Comment