~ karena membaca adalah candu dan menuliskannya kembali adalah terapi ~

#546 Kelly on the Move



Sudah dua tahun sejak Kelly Nahm diputuskan sepihak oleh kekasihnya, Bobby. Selama dua tahun itu pula Kelly masih mengikuti gerak-gerik Bobby di media sosial. Kelly bahkan membuat akun palsu untuk itu. Ada perasaaan tidak rela dan ikhlas melihat Bobby yang kini sudah memiliki kekasih dan sedang mempersiapkan pernikahan. Sepuluh tahun Kelly mendampingi Bobby dalam masa sulitnya, sekarang setelah Bobby sukses dengan karirnya justru gadis lain yang dipilihnya? Apa kekurangan Kelly sampai Bobby tidak menjadikannya pendmaping hidup?

Kelly pintar dan hidup mapan. Tidak sekaipun dia menyusahkan Bobby. Di usia 28 tahun, dia sudah menjadi dosen di sebuah universitas swasta. Pekerjaannya inilah yang membantu Kelly agar dunianya tidak berfokus hanya pada patah hatinya. Di kampus, dia memiliki track record  yang bagus. Tidak heran dalam pementasan teater musikal tahunan yang akan diselenggarakan oleh fakultasnya, Kelly ditunjuk sebagai ketua panitia.

Kegiatan ini membawanya berkenalan dengan Assen Hristand. Seorang bintang film yang kini lebih menekuni dunia balik layar sebagai seorang sutradara. Assen diminta oleh Prof. Rengga untuk menggantikan dirinya mengawasi latihan teater. Sebagai ketua panitia, tentunya Kelly harus sering berhadapan dengan Assen. Awalnya Kelly tidak mengenali Assen sebagai seorang public figure. Wajar saja, tontonan Kelly lebih banyak sinema Korea dibandingkan sinema Indonesia. Sikap Kelly yang menganggap Assen bukan seorang yang penting menarik perhatian Assen. Dia bertekad untuk mendekati ibu dosen itu.

Karakter Kelly ini menarik. Mandiri, sukses, dan tegas dalam dunia pekerjaan. Saya suka dengan cara Kelly berinteraksi dengan rekan kerja dan mahasiswanya.Tapi kalau urusan cinta, Kelly seperti pasir yang rapuh. Kelly sulit sekali untuk move on dari masa lalunya. Bahkan dia cenderung menyiksa diri dengan mengikuti semua perkembangan mantannya. Ketika Assen mencoba mendekatinya dengan terang-terangan Kelly menolak. Untungnya Assen tidak mudah menyerah. Kelly sempat membuat saya sebal dengan tingkahnya yang sulit move on, seakan masa depannya berakhir hanya karena putus dari pacarnya. Tapi memang kenyataannya karakter seperti ini bisa kita jumpai di dunia nyata. 

Bagi beberapa orang patah hati tak sesederhana itu. (hlm 224)

Persahabatan Kelly dengan Tere (teman sekamarnya), Cris (pacar Tere sekaligus rekan kerja), Inez (rekan seruangan di kampus) dan Erni (staf administrasi di kampus) menambah kemeriahan dalam novel ini. Banyak adegan lucu yang terjadi ketika mereka berkumpul. Meski begitu, mereka nggak hanya hadir dalam suka saja, saat Kelly terpuruk berkali-kali teman-temannya ini membangkitkan semangat Kelly. 

Profesi Kelly yang seorang dosen mungkin membuat saya lebih merasa 'related' dengan novel ini. Bagaimana Kelly berusaha membangun karirnya meski passion awalnya tidak mengarah ke profesi tersebut. Hanya saja, ibu dosen ini mungkin terlalu ambisius dengan rencana S3-nya yang hanya dua tahun saja. Duh...bakal membuat iri para calon doktor di dunia nyata deh.

Kelly on the Move adalah bacaan saya yang ke-150 di tahun ini, sekaligus merampungkan 2018 Goodreads Reading Challenge. Leganya bisa menyelasaikan tantangan ini.

Kelly on the Move
Seplia
296 halaman
Gramedia Pustaka Utama
Oktober 2018




Be First to Post Comment !
Post a Comment