~ karena membaca adalah candu dan menuliskannya kembali adalah terapi ~

#545 Too Cold To Handle


Judul Buku : Too Cold To Handle
Penulis : Sofi Meloni
Halaman : 288
Penerbit : Elex Media Komputindo


Apa salahnya dengan mimpi menikah, menjadi istri, dan punya anak kembar? Nggak ada. Terdengar aneh memang di jaman milenial sekarang jika seorang perempuan muda dengan peluang berkarir punya mimpi seperti itu. Tapi bagi Cantika, mimpinya itu harus bisa terwujud bersama seseorang. Gunawan, cinta pertamanya yang akhirnya bisa ditemukannya kembali.

Tika pun mendesak kedua orang tuanya dan ayahnya Gun agar diberi kesempatan berkenalan lebih dekat dengan Gun. Tika sampai bela-belain pindah ke apartemen di gedung yang sama dengan apartemen Gun. Tika meminta kunci apartemen Gun agar dia bisa sering datang mengunjungi Gun. Sayangnya, cinta ini sepertinya hanya sepihak saja. Gun yang dingin seolah-olah tidak memiliki perasaan apa-apa. Tika tidak putus asa, dia melakukan apa saja untuk empat bulan masa perkenalan sebelum perjodohan mereka ditentukan. Empat bulan untuk menaklukkan hati Gun.

Novel ini judulnya Too Cold To Handle, tapi kenapa pas bacanya bikin hati jadi hangat ya?

Perkembangan karakter Tika dalam novel ini digambarkan dengan jelas dan baik. Tika yang awalnya hanya berfokus pada diri dan keinginannya sendiri, mengabaikan pekerjaan yang didapatkannya dari koneksi ayahnya, akhirnya bisa menjadi sosok yang berubah. Membaca perjuangan Tika mengejar cintanya ini membuat hati menjadi hangat. Saya bisa ikut sedih dengan penolakan dan kekakuan Gun, meski kadang bergumam 'duh...Tika kok kamu nggak nyadar juga sih?'. Salut sama Tika yang memiliki cinta begitu besar untuk Gun. Keberadaan Sarah, sahabat Tika, dengan problemanya juga menambah bumbu kisah novel ini. Sedikit banyak kehadiran Sarah membuat perkembangan karakter Tika menjadi berarti. 

Tapi cowok kayak Gun memang menggemaskan ya? Dengan hanya menggunakan POV orang pertama (Tika), misteriusnya Gun makin terasa. Penulisnya ini memang kayaknya sengaja bikin pembaca makin gregetan sama Gun. Dengan segala perhatian yang diberikan oleh Tika, hati Gun yang terbuat oleh es rasanya tak tersentuh.

Tentu saja ada klimaksnya dan membuat akhirnya Tika menyadari kekeliruannya menyandera Gun dalam segala perhatiannya. Dan saat Tika mulai melepaskan Gun, mengapa justru dia semakin sulit move on karena perlakuan Gun pada dirinya? Hehe....penasaran kan? Baca novel ini segara dan biarkan hatimu menghangat.

Ditunggu karya berikutnya ya, mbak Sofi.... :)


Be First to Post Comment !
Post a Comment