~ karena membaca adalah candu dan menuliskannya kembali adalah terapi ~

#31 If I Stay - Jika Aku Tetap di Sini


Judul Buku : If I Stay - Jika Aku Tetap di Sini
Penulis : Gayle Forman
Halaman : 200
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama


Mia Hall, seorang gadis pemain cello berbakat yang lahir dari keluarga musisi. Dad, Mom, Teddy adiknya, bahkan Adam pacarnya mendukung kecintaannya pada musik klasik, walaupun mereka semuanya berharap Mia mengikuti jalur rockstar seperti mereka. Berkat kepiawaian Mia memainkan cello, bukan tidak mungkin Mia akan melanjutkan sekolahnya di Juilliard.

Semuanya nyaris sempurna, hingga suatu hari Mia dan keluarganya mengalami kecelakaan. Mobil yang ditumpangi oleh Mia dan keluarganya hancur berantakan. Dad dan Mom meninggal seketika di lokasi kejadian. Teddy pun akhirnya meninggal di rumah sakit terdekat. Mia mengalami memar di otaknya, bocor pada limpa dan paru-parunya, serta kakinya terluka cukup parah. Mia berada di antara hidup dan mati. Benar-benar antara hidup dan mati.

Roh Mia menyaksikan semuanya. Tubuhnya terkapar di ruang bedah sampai di ruangan perawatan ICU. Mia juga menyaksikan kerabatnya berdatangan untuk menantikan dirinya. Termasuk Adam, pacarnya. Mia harus memutuskan apakah dia harus tinggal atau pergi saja. Keputusan yang tidak mudah bagi Mia.

Jika Mia memilih untuk pergi, maka semuanya akan mudah. Dia tidak perlu merasakan kebimbangannya lagi terhadap Adam. Akan tetapi, Mia bisa saja memilih untuk tetap tinggal, karena Mia yakin Mom tidak akan menyukai dirinya yang menyerah begitu saja. Lagipula bagaimana dengan Adam yang begitu dicintainya?

Jika kau tinggal, aku akan melakukan apa saja yang kau inginkan. Aku sanggup kehilangan kau asalkan aku tidak perlu kehilangan dirimu hari ini. Aku akan melepaskanmu. Jika kau tetap hidup.”
Memang kisah antara Mia-Adam yang menjadi benang merah dalam buku ini, yang diceritakan dari sudut pandang Mia. Mia juga menceritakan bagaimana dia bisa bertemu dengan Adam, perasaannya terhadap Adam, dan kebimbangan atas pilihan hidupnya yang berbeda dengan Adam.

Membaca buku ini seperti menyelami pikiran Mia yang bimbang. Penggambaran Mia yang masih muda tapi terasa dewasa sangat jelas. Rasanya terlalu berat untuk “menjadi” Mia. Bukan hanya soal pilihan yang harus diambilnya, tapi juga mengenai jalan hidupnya sendiri. Jika di cover-nya terlihat gambar kursi taman yang kosong dan salju yang jatuh perlahan, seperti itu yang saya rasakan saat membaca buku ini. Kesendirian, kesepian, dan dingin. Rasanya tidak sabar untuk melanjutkan membaca sekuel dari buku ini.

Sementara, tiga bintang untuk Mia.


1 comment on "#31 If I Stay - Jika Aku Tetap di Sini"
  1. [...] di rak buku. Masih ada bertumpuk-tumpuk buku ini di sana. Tapi saya tidak menemukan buku pertamanya, If I Stay. Saya memutuskan untuk meninggalkan rak buku tanpa mengambil buku ini. Saya berjanji tidak akan [...]

    ReplyDelete