Judul Buku : Memoritmo
Penulis : Ade Paloh dkk
Halaman : 180
Penerbit : Bukune
Saya membeli buku ini karena tertarik sama sampulnya yang berbentuk seperti kaset (lengkap dengan bolongannya itu), walaupun saya termasuk yang kurang menyukai kumpulan cerpen. Jadi ketika saya mulai membaca buku ini saya tidak memasang harapan terlalu tinggi.
Saat membaca cerita pertama, saya terkejut dan segera membolak-balik halaman berikutnya. Rupanya saya salah. Tadinya saya berpikir buku ini merupakan kumpulan cerpen fiksi. Ternyata isinya memang cerita pendek, tapi merupakan cerita pengalaman penulis-penulisnya tentang satu lagu tertentu. Terkadang ga satu lagu juga, ada cerita yang memuat banyak lagu. Tapi tetap saja, judul masing-masing cerita itu adalah sebuah judul lagu.
Adalah Maradilla Syachridar yang membentuk intro dari kumpulan cerita tentang lagu ini. Konon, ide ini beralaskan pemikiran bahwa setiap orang pasti punya kenangan tertentu terhadap sebuah lagu. Dan kenangan itu tidak akan sama dengan kenangan yang dimiliki oleh orang lain, walaupun lagunya sama. Akhirnya diajaklah 13 penulis lainnya untuk menceritakan kenangan mereka.
Ada 14 cerita di dalamnya, dan saya mendapati diri saya tidak begitu menikmati ceritanya, tapi ada 3 cerita yang menurut saya lumayan bagus dan cukup menarik perhatian saya.
Cerita pertama adalah punyanya Vabyo yang berjudul Sahabat Gelap. Dia bercerita tentang ‘aku’ yang bertubuh tambun yang dipalak oleh seseorang yang memanggilnya sobat. Idenya simple, tapi mengaitkan dengan lagu bertemakan gelap membuatnya menarik.
Cerita kedua adalah Bad Wisdom oleh Kartika Yahya. Lagunya sendiri bercerita tentang seorang anak yang mengadu pada ibunya tentang sesuatu yang tidak boleh dia lakukan. Yang unik adalah ceritanya mengambil dua latar waktu yang saling berhubungan, tahun 1987 dan 1997. Di tahun 1987, ‘aku’ melakukan sesuatu yang seharusnya tidak boleh dia lakukan, yaitu mencoba kutang kuning milik ibunya yang kemudian mengarah ke satu trauma. Sementara di tahun 1997, ‘aku’ mencoba menggali ingatannya berangkat dari kata kuning.
Cerita terakhir, dan paling bagus menurut saya adalah dialog yang ditulis oleh Sammaria Simanjuntak menurut lagu Get Up and Go. Penulis adalah sutradara film Demi Ucok, lagunya sendiri adalah soundtrack dari film yang sama. Isi dialogny adalah percakapan antara dua orang yang mengaku move on but not leave.
Saya kasih bintang 3 untuk buku ini bukan karena ada 3 cerita yang bagus menurut saya. Untuk ceritanya saya kasih bintang 2, dan 1 bintang lagi untuk sampulnya yang eye-catching.
aku juga tertipu dengan covernya! :p
ReplyDeletedesain sampulnya emang menarik Mbak Desty, tapi tipikal bukunya bukan jenis fav-ku :D
ReplyDeleteBagus banget covernyaa~
ReplyDeleteSayang isinya kumcer ya. Aku kurang suka kumcer :P
aku penasaran dgn temanya sih, sdh cari pinjaman :D
ReplyDelete