~ karena membaca adalah candu dan menuliskannya kembali adalah terapi ~

#144 Mafia Espresso


Judul Buku : Mafia Espresso
Penulis : Fransisca Todi
Halaman : 320
Penerbit : Gradien Mediatama


Sophie Pieters terlambat masuk kerja. Itu gara-gara dia terlambat bangun, mobilnya ditabrak oleh "seorang idiot yang menjengkelkan" dalam perjalanan ke kantor, belum lagi Ray (kekasihnya-setidaknya Sophie merasa begitu) yang memintanya mengantarkan cucian ke binatu. Sophie berharap dia tidak terlambat untuk suatu meeting  penting di kantornya yang akan menentukan nasib pekerjaannya ke depan. Dan ketika dia tiba di kantor, klien besar yang dihadapinya adalah "si idiot" tadi.

Antonio Azzaro, bos perusahaan Eco Green dari Italia, yang akan membeli produk software komputer rancangan Sophie dan rekan-rekannya, juga terkejut melihat Sophie di ruang rapat itu. Lebih terkejut lagi, ketika dia disebut sebagai "idiot yang menyebalkan". Dia lantas berencana "menghukum" Sophie. Sophie harus menemaninya selama dia berada di Belanda, atau perusahaannya tidak jadi menandatangani kontrak pembelian. Demi masa depannya dan juga masa depan karyawannya, Sophie harus menerima "kontrak" dengan Antonio.

Maka dimulailan hari-hari Sophie menjadi pendamping Antonio. Ketika Sophie mengetahui bahwa Antonio dari Sisilia, Italia ternyata ada hubungannya dengan mafia, Sophie jadi takut. Tapi pesona dan keromantisan Antonio membuatnya mulai jatuh cinta. Apalagi Antonio membantunya menghadapi Ray yang brengsek dan menyebalkan.

Sampul cover yang menarik membuat saya ingin membaca novel ini. Dengan mengambil setting Belanda di musim gugur, penulis tidak hanya menghadirkan kisah romantis antara Sophie dan Antonio, tetapi ada issue tentang eksploitasi buruh anak, krisis ekonomi, sampai konflik antar mafia yang melibatkan secangkir espresso. Di dalam novel ini juga ada diceritakan sedikit budaya-budaya di Belanda.

Penggambaran sosok Sophie yang selalu berusaha tegar tetapi merindukan keluarga digambarkan dengan baik. Juga Antonio yang misterius tetap dipertahankan hingga akhir novel. Hanya saja untuk mengakhiri kisahnya ada begitu banyak hal yang terjadi secara bersamaan, sehingga kesannya terburu-buru ingin diselesaikan. Tapi, overall, saya ngasih tiga bintang untuk debut pertama Francisca Todi.

.
1 comment on "#144 Mafia Espresso"
  1. Sepertinya menarik bgt bacaan ini, perempuan indonesia yg lama di Belanda. Nice post ^^

    ReplyDelete