Judul Buku : A Dash of Magic (The Bliss Bakery #2)
Penulis : Kathryn Littlewood
Halaman : 312
Penerbit : Mizan Fantasy
Dari buku sebelumnya, kita sudah tahu bahwa keluarga Bliss kehilangan Bliss Cookery Books yang dibawa kabur oleh bibi Lily. Akibatnya kota Calamity Falls menderita kelesuan parah. Meski toko kue Bliss masih buka, tapi tanpa sihir semua terasa kelabu, layu dan lemah. Rose adalah yang merasa paling bersalah atas peristiwa hilangnya buku keluarga itu. Apalagi ketika Bibi Lily semakin tenar di TV dan menjual bubuk rahasia yang berbahaya, Rose bertekad merebut kembali buku Booke.
Untuk mendapatkan buku itu, Rose menantang Bibi Lily dalam pertandingan Gala des Gateaux Grands. Kompetisi tingkat internasional yang memperbutkan gelas masterchef di bidang pembuatan kue. Jika Rose mengalahkan Bibi Lily dalam kompetisi itu maka Booke akan dikembalikan kepada Rose. Rose mendapatkan dukungan penuh dari keluarganya. Mereka bahkan rela menemui kakek buyut dari kakek buyutnya, Balthazar, yang memegang copy-an Bookes, hanya saja dalam bahasa lain. Balthazar sudah bertahun-tahun lamanya menerjemahkan buku itu, tapi belum juga selesai. Rose memerlukan resep dari kakek Balthazar demi mendapatkan Bookes.
Membaca A Dash of Magic seperti menonton acara masterchef di televisi. Kompetisi memasak kue ini penuh ketegangan, karena peserta tidak tahu apa yang akan dimasak pada hari itu. Pengumuman dibuat setiap paginya oleh penyelenggara. Keluarga Bliss mengantisipasi dengan mencari resep-resep tak terduga. Untuk itu mereka membutuhkan bahan-bahan ajaib seperti Bisikan Manis, Embusan Hantu, Hujan Murni dan masih banyak lagi.
Meski petualangan mencari bahan-bahan tersebut cukup menegangkan, saya nggak suka dengan karakter Rose yang selalu merasa insecure. Bisa jadi itu karena dia merasa bersalah telah menghilangkan Booke, tapi dia menjadi berambisi mendapatkan kembali Booke hingga hampir tidak mempedulikan yang lain. Dia melupakan gairah memasak yang sudah mendarah daging dalam dirinya. Saya lebih menyukai Ty yang membantu Rose dan selalu optimis. Kemunculan banyak karakter lainnya yang membantu dalam mencari bahan ajaib lebih menarik disimak daripada si Rose.
Soal terjemahan, meski ada beberapa typo di sana-sini, saya masih bisa menikmati buku ini. Apalagi kemasan bling-bling biru tetap ada pada tepi buku cantik ini. Membuat buku ini sangat layak untuk dikoleksi.
Be First to Post Comment !
Post a Comment