~ karena membaca adalah candu dan menuliskannya kembali adalah terapi ~

#324 Alien Itu Memilihku

22231610

Judul Buku : Alien Itu Memilihku
Penulis : Feby Indirani
Halaman : 308
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama


"Pahaku yang sebesar pepaya mengkal terasa berdenyut-denyut. Aku membayangkan jari-jari alien itu tumbuh semakin besar dan bergerak aktif mencengkram tulang. Makhluk asing yang menjadi kian kuat dari waktu ke waktu. Aku bergidik ngeri membayangkan alien itu menelusup di balik kulit - salam diam namun sangat gesit - melancarkan peperangan dan upaya merebut kekuasaan atas tubuhku".


Ini bukan dunia fantasi. Ini adalah kisah nyata dari seorang perempuan yang mengidap kanker Ewing Sarcoma. Kanker apa itu? Lantas siapa pula Indah Melati Setiawan yang bercerita di dalam buku ini? Apakah dia artis, public figure, atau seorang yang istimewa?

Indah Melati Setiawan bukan siapa-siapa. Dia hanyalah seorang perempuan pekerja kantoran biasa yang "terkena undian" mendapatkan tumor pada bagian paha kirinya. Berawal dari PNET (Primitive Neuroectodermal Tumor) yang mengganas dan menyebar di jaringan otot paha Indah, tumor ini kemudian menjadi sel-sel kanker. Ibarat alien yang menjadi parasit pada inangnya, begitu pula tumor yang menjadi parasit pada otot paha Indah.

Tidak adanya riwayat penderita kanker dalam keluarga Indah membuatnya tidak waspada akan nyeri hebat pada pahanya. Awalnya Indah menganggap nyeri itu hal wajar karena kegemarannya melakukan fitness. Namun karena rasa nyeri semakin hebat disertai dengan membengkaknya otot paha, Indah mulai terganggu. Apalagi kakinya mulai tidak bisa digunakan. Pengobatan sinshe tidak mempan, membuat Indah memutuskan untuk memeriksakan diri ke Singapura, tepatnya di National University Hospital. Di bawah pengawasan Dr. Suresh, Indah mulai menjalani pengobatan yang panjang.

Alien dalam wujud kanker ini benar- benar mengubah hidup Indah. Bukan hanya secara fisik, namun juga secara psikologis. Indah yang awalnya dikenal sebagai Miss Smile di antara teman-temannya menjadi pemarah, pesimis, dan mulai kehilangan harapan. Masa-masa muram dalam kehidupan Indah bisa saya rasakan sebagai pembaca. Mungkin karena saya pernah merasakan hidup tergantung pada orang lain, dimana untuk urusan buang air yang sifatnya pribadi harus dibantu orang lain. Indah beruntung bisa mendapatkan dukungan penuh dari keluarga dan tim medis, hingga akhirnya perlahan bisa melewati proses yang melelahkan itu.

Bukan pertama kali saya membaca kisah nyata tentang penderita kanker. Namun buku ini memberikan pengetahuan baru bagi saya tentang adanya kanker Ewing Sarcoma, bagaimana kanker ini bekerja, dan bahwa ada dokter yang bisa melakukan terobosan mengatasi kanker ini tanpa perlu diamputasi. Kelebihan lain buku ini adalah bahasa yang digunakannya sederhana, mudah dipahami, dan (ini yang penting) minim typo. Meskipun keberadaan quote yang berlebih di sebagian besar halaman sedikit mengganggu. Pasalnya quote itu diambil dari kalimat pada halaman yang sama. Jadi terasa berulang bacanya. Seandainya hanya satu quote untuk tiap bab mungkin lebih baik.

At last, terima kasih Indah yang sudah berbagi kisah ini. Terima kasih Feby yang sudah menuliskannya dengan baik. Terima kasih untuk bingkisan yang sarat informasi ini.

3 stars
Be First to Post Comment !
Post a Comment