Judul Buku : Gelombang (Supernova #5)
Penulis : Dee Lestari
Halaman : 492
Penerbit : Bentang Pustaka
Setelah membaca Partikel (Supernova #4) yang saya beri bintang lima, saya ikut penasaran bersama ribuan orang yang menanti kelanjutan serial Supernova ini. Kerinduan itu terjawab ketika akhirnya Gelombang diterbitkan. Dengan bantuan seorang kawan, saya berhasil mendapatkan satu eksemplar Gelombang yang laris manis itu.
Ada dua Keping di dalam buku kelima ini. Keping 43 menceritakan tentang Gio yang masih mencari keberadaan Diva. Di sini terungkap bahwa salah satu pemilik batu hitam adalah Gio, dan dia harus mencari kelima temannya yang lain.
Keping 44 bercerita tentang seorang pria Batak bernama Thomas Alfa Edison (dipanggil Ichon). Ya... namanya memang unik, seperti nama kakaknya Albert Einstein (dipanggil Eten) dan Sir Isaac Newton (dipanggil Uton). Adalah kebiasaan orang Batak memberi nama anaknya seperti nama orang-orang besar, dengan harapan kelak anak mereka juga akan menjadi orang besar. Ichon tahu Bapaknya ingin dia menjadi seorang insinyur. Ichon sendiri anak yang pintar, lebih pintar dibandingkan kedua kakaknya. Namun kehadiran Ichon di kampungnya menyimpan misteri. Ompu Togu Urat, tetua kampung, mengetahui bahwa Ichon punya kekuatan mistis yang lebih besar darinya. Ada sosok Si Jaga Portibi yang mengikuti kelahiran Ichon. Ompu Togu Urat pun menginginkan Ichon menjadi muridnya.
Ichon bukannya keberatan dijadikan murid orang sakti di kampungnya. Masalah dia hanya satu. Dia sering bermimpi dimana di dalam mimpinya nyawanya dipertaruhkan. Ketika semakin banyak orang pintar menginginkan dirinya, Ichon menjadi bingung. Hingga suatu kejadian dimana Ichon hampir kehilangan nyawa di tangan gurunya sendiri mulai membuka kesadaran Ichon bahwa dia harus mencari jawaban dari mimpinya.
Pencarian Ichon berlanjut hingga dia dewasa. Selama itu juga, Ichon selalu berjaga-jaga agar tidak tertidur terlalu lama agar mimpi buruknya tidak mengganggu dirinya. Mengikuti orang tuanya merantau ke Jakarta, Ichon yang kemudian dikenal dengan Alfa Sagala mendapatkan kesempatan untuk bekerja di Amerika Serikat meski dengan status imigran gelap. Status yang membuatnya harus bekerja lebih giat dan ekstra keras untuk bisa bertahan hidup. Perjuangannya berbuah manis. Setelah dia diterima menjadi mahasiswa dengan beasiswa penuh di salah satu universitas, kesuksesan Alfa selanjutnya adalah menghasilkan pundi-pundi dollar di Wall Street.
Pertemuannya dengan Ishtar Summer (yang pernah muncul di buku Supernova #2 Akar) membuka jalan bagi Alfa untuk melanjutkan pencariannya. Misteri mimpinya mulai terkuak, meski dengan banyak pengorbanan. Alam bawah sadarnya ternyata adalah dunia yang memang harus dijalaninya. Dunia yang mengungkap siapa Alfa sebenarnya.
Entah kenapa, saya tidak begitu menyukai buku kelima ini. Partikel tetap menjadi favorit saya, yang mungkin karena saya lebih familiar dengan dunianya Zarah. Dibandingkan sosok Alfa (yang kalau saya baca di linimasa twitter sepertinya memikat banyak orang), saya lebih menyukai Ichon. Ichon yang lugu, sayang pada keluarganya, yang dengan kepolosannya menerima takdir yang jatuh kepadanya. Sosok Alfa yang terlalu sempurna malah membuat saya merasa Alfa tidak nyata. Kepintarannya dan keberuntungannya di negeri orang sudah ada di level unbelievable bagi saya. Tidak ada sisa-sisa Ichon dalam diri Alfa.
Seiring dengan kecintaan saya pada sosok Ichon, saya juga suka dengan settingan budaya Batak yang masih orisinil di dalam buku ini. Bagaimana penulis mengangkat kepercayaan asli masyarakat Batak menambah pengetahuan baru bagi saya. Tentu saja bagian mimpi dan segala teorinya itu juga hal yang baru bagi saya, tapi ada kesan repetitif dari mimpi-mimpi Alfa. Bisa jadi karena Alfa memang harus banyak latihan sebelum memulai perjalanannya di dalam mimpi. Tapi ada pertanyaan yang membekas di kepala saya selama membaca Keping 44 ini. Kenapa Alfa harus sampai pergi ke Amerika untuk bisa mengungkap mimpinya, jika akhirnya dia akan bertemu dengan Dr. Kalden yang dikenalnya lewat buku bekas. Di Jakarta toh Alfa juga sering mengunjungi toko buku bekas milik Bapaktuanya. Kenapa juga harus ada tokoh Nicky Evans, Troy dan Carlos yang sepertinya hanya sekedar pemanis cerita saja?
Well... bagaimanapun juga saya tetap dibuat penasaran dengan kelanjutan serial ini. Sepertinya sebentar lagi semua tokoh pemilik batu hitam akan bertemu di Indonesia. Semoga tidak membutuhkan waktu lama untuk menuntaskan rasa penasaran ini.
aku pun tidak terlalu suka dgn gelombang… masih lebih suka akar dan partikel..
ReplyDeletebtw, kangen! <3