Judul Buku : Divergent (Divergent #1)
Penulis : Veronica Roth
Halaman : 540
Penerbit : Mizan Fantasy
Sebenarnya saya termasuk terlambat baru memulai membaca serial ini di tahun 2015. Apalagi setelah serial ini diangkat ke layar lebar dan saya pengen nonton. Hanya saya tidak mau menonton film yang diangkat dari buku jika belum membaca bukunya. Akhirnya saya mencoba mengumpulkan satu persatu buku dari serial ini. Karena terlambat tadi itu, saya akhirnya hanya mendapatkan buku #1 yang movie tie-in. Berhubung buku #2 saya dapat dari Santa, maka saya harus membaca buku ini sekarang.
Divergent mengambil setting dimana dunia ini dihuni oleh 5 faksi atau kelompok. Ada Dauntless yang berani mengambil resiko, Abnegation yang tidak pamrih dan egois, Amity yang menyukai kedamaian, Erudite pencinta ilmu pengetahuan dan Candor penjunjung kejujuran. Setiap orang yang berusia 16 tahun akan menghadapi hari pemilihan. Hari dimana dia menentukan masa depannya dan di faksi mana dia akan tinggal. Hal yang sama berlaku bagi Beatrice Prior. Sebenarnya sebelum memilih setiap anak akan menjalani Tes Kecakapan untuk membantu mereka menentukan pilihan. Hasil tes Beatrice yang tidka dapat disimpulkan membuatnya bingung. Dia adalah seorang Divergent, yang tidak termasuk dalam faksi manapun. Meski dibesarkan oleh keluarga Abnegation, Beatrice justru memilih Dauntless.
Saat memasuki markas Dauntless, Tris (begitu dia memanggil dirinya yang baru) menghadapi hal yang tidak terduga. Dia harus menjalani tahapan inisiasi bersama sejumlah anak pindahan dan anak Dauntless. Hanya 10 orang yang akan diterima, sisanya akan menjadi factionless. Tes fisik, emosi, dan mental dijalani oleh Tris dengan tidak mudah. Bahkan hampir saja merenggut nyawanya. Di sini juga dia bertemu dengan Four, yang adalah pengwas inisiasi yang dijalaninya. Four yang membuatnya mengenal satu bentuk rasa yang baru dan berbeda.
Ketika menjalani inisiasi, perlahan mata Tris mulai terbuka pada fakta-fakta baru yang mengejutkan. Salah satunya adalah fakta tentang ibunya. Puncak kejutan Tris adalah adanya konspirasi yang dijalankan oleh faksi Erudite dan Dauntless untuk menghancurkan Abnegation dan menguasai dunia. Tris yang merasa ada Abnegation di dalam darahnya tidak bisa tinggal diam. Tapi terlebih lagi dia tidak bisa melihat ada keserakahan yang akan menghancurkan dunia.
Entah kenapa saya agak terpengaruh dengan serial Hunger Games (yang sudah saya baca sebelumnya) saat akan memulai membaca buku ini. Sama-sama dystopian dan young adult sih ya... Tema besarnya juga tentang pemberontakan dengan tokoh utama seorang remaja perempuan. Meski ide ceritanya berbeda, saya tidak berhenti membandingkan antara Tris dan Katniss. Kalau di Hunger Games saya tidak begitu menyukai Katniss, well... ternyata saya juga mempunyai perasaan yang sama untuk Tris. Yaah...Tris memang tidak se-plin-plan Katniss sih :) Kalau boleh memilih tokoh yang saya sukai di novel ini, saya akan memilih ibunya Tris (duuh... ketahuan deh jiwanya sudah emak-emak) :D Sedemikian rapinya dia menyimpan semua perkara yang dia alami dari anak-anaknya terutama dari Beatrice.
Satu hal yang mengganjal di benak saya adalah tentang timing pemberontakan-nya. Setelah dibuat terpukau oleh inisiasi Dauntless, eh tiba-tiba sudah terjadi pemberontakan. Trus ada kejadian dimana Tris harus berjuang sendiri tanpa Four, karena Four dilumpuhkan oleh pimpinan Erudite karena dianggap sebagai aset berharga. Lantas di babak berikutnya, Four justru ditinggal sendirian di ruangan komputer, sampai akhirnya dia bertemu lagi dengan Tris tanpa penjagaan ketat dari pimpinan Dauntless.
Tapi yang saya suka saat membaca buku ini adalah pengalaman dimana di setiap halamannya saya berusaha menebak apa yang akan terjadi berikutnya. Iya...saya ternyata tidak bisa tenang membaca buku ini. Saya sampai minta spoiler ke teman-teman Joglosemar tentang ibunya Beatrice ini, yang ternyata jawabannya saya dapatkan di lima halaman berikutnya. Dasar ga sabaran :)
Enaknya lagi...saya sudah punya lengkap buku dari trilogy Divergent ini. Jadi ketidak sabaran saya bisa terpuaskan. Yuukk... lanjut ke buku #2.
Be First to Post Comment !
Post a Comment