~ karena membaca adalah candu dan menuliskannya kembali adalah terapi ~

#354 Sepeda Merah #2

Judul Buku : Sepeda Merah #2 : Bunga-Bunga Hollyhock
Penulis : Kim Dong Hwa
Halaman : 176
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Jika di buku Sepeda Merah #1 lebih banyak dikisahkan tentang si tukang pos, maka kali ini di buku #2 banyak berkisah tentang penduduk desa Yahwari. 

Desa Yahwari digambarkan dalam 4 musim, yaitu musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin. Dalam kisah #30 yang berjudul Pohon, penggambaran keempat musim itu terlukiskan dengan baik.
Pada musim semi, ia menghias diri dengan syal gemerlap bak sayap-sayap belalang. Musim panas, ia mengenakan gaun hijau. Musim gugur, ia berganti penampilan menjadi merah. Musim dingin, ia memakai mantel putih super rapi.
 Selain itu, dikisahkan juga kehidupan penduduk desa yang mayoritas adalah para orang tua yang ditinggalkan anak-anaknya merantau. Ada kakek yang ingin menanam mawar hollyhock disepanjang jalan menuju rumahnya untuk menyambut kedatangan putrinya. Ada kakek dan nenek yang menikmati salju selayaknya anak kecil. Ada seorang ibu yang punya feeling kuat ketika anaknya melakukan kesalahan besar. Ada juga para kakek tua yang saling bertengkar siapa yang paling tua di antara mereka berdasarkan jumlah keriputnya. Kisah-kisah ini lucu sekaligus menghangatkan hati.

Saya menyukai kedua buku Sepeda Merah ini. Jika dibandingkan dengan serial Warna, ukuran buku yang lebih kecil memudahkan pembaca untuk menikmatinya. Apalagi setiap halamannya berwarna. Bayangkanlah penggambaran keempat musim di korea dalam warna-warni yang indah.

Satu kalimat saja untuk Sepeda Merah: "serial ini layak dikoleksi". Apalagi konon katanya Sepeda Merah ini terdiri dari 4 buku. Semoga buku #3 dan #4 segera diterjemahkan oleh GPU.

5 stars
2 comments on "#354 Sepeda Merah #2"
  1. Oh terdiri dari 4 buku ya ternyata. Tapi jedanya lama juga tuh terbitnya buku #3 dan #4

    ReplyDelete
  2. sudah banyak buku yang sudah di review ya mba. salam perkenalan,

    ReplyDelete