~ karena membaca adalah candu dan menuliskannya kembali adalah terapi ~

#179 Beraksi Kembali


Judul Buku : Beraksi Kembali (Lima Sekawan #2)
Penulis : Enid Blyton
Halaman : 240
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama


Lima Sekawan beraksi kembali. Kali ini mereka berusaha mengungkap misteri pencurian di Pondok Kirrin. Tentunya ada petualangan yang menarik menanti mereka. Setelah menghabiskan musim panas di Pondok Kirrin, anak-anak  harus kembali bersekolah. George sekarang bersekolah di tempat yang sama dengan Anne. Di internat (asrama), mereka diperbolehkan membawa hewan peliharaan. Jadi Tim juga ikut "bersekolah" dengan George dan Anne. Sementara Julian dan Dick bersekolah di tempat yang berbeda.

Dalam liburan Natal, seharusnya anak-anak berlibur di rumah mereka di London. Tetapi ibu mereka terkena wabah, sehingga terpaksa liburan Natal dialihkan ke Pondok Kirrin. Ditambah lagi selama liburan mereka tetap harus belajar, karena sempat tertinggal beberapa mata pelajaran. Ayah Julian sudah meminta Paman Quentin mencari guru privat untuk anak-anak. Dan ketika Pak Guru Roland datang, tiba-tiba saja Tim menunjukkan rasa tidak suka pada Pak Guru Roland. Pak Guru Roland sendiri juga tidak menyukai Tim, sehingga George pun tidak senang dengan Pak Guru Roland.

Kisah Lima Sekawan tidak lengkap tanpa petualangan. Mereka menemukan sebuah peta kuno di Kirrin Farm. Pada peta itu tertulis bahasa Latin "VIA OCCULTA" yang berarti Jalan Rahasia. Konon menurut Bu Sanders, petani yang tinggal di Kirrin Farm, ada jalan rahasia yang menghubungkan Kirrin Farm dengan suatu tempat. Jalan itu dulunya digunakan pada masa lampau untuk menghindari musuh. Tetapi tidak ada satupun tempat di Kirrin Farm yang sesuai dengan peta kuno itu. Apalagi mereka tidak bisa bebas berkeliaran di Kirrin Farm, karena Bu Sanders akan kedatangan tamu dua orang seniman dari kota. Lima Sekawan sangat penasaran dengan peta itu, dan mereka harus tetap belajar bersama Pak Guru Roland.

Ketidaksukaan Tim dan George ternyata ada hubungannya dengan peristiwa pencurian di Pondok Kirrin. Beberapa arsip penelitian penting Paman Quentin dicuri. Tidak mungin pencurinya orang luar, karena di luar rumah tumpukan salju sangat tinggi. George mencurigai Pak Guru Ronald sebagai pencurinya, setelah dia melihat Pak Guru Roland bercakap-cakap dengan dua orang seniman di Kirrin Farm. Padahal di depan anak-anak, Pak Guru Roland mengaku tidak mengenal kedua seniman itu. Kecurigaan George semakin menguat ketika dia mendapati Pak Guru Roland pernah mengendap-endap di ruang kerja ayahnya.

Petualangan Lima Sekawan di buku kedua ini lebih seru dibandingkan buku pertama. Suasana misterinya juga lebih kental. Ternyata Pondok Kirrin menyimpan banyak misteri yang tidak diketahui oleh Paman Quentin dan Bibi Fanny. Selain mengungkap misteri Pondok Kirrin, Lima Sekawan juga berhasil menangkap pencuri arsip Paman Quantine.

Seperti yang pernah saya sebutkan dalam resensi buku pertama, buku ini sangat menarik untuk dibaca oleh anak-anak yang berusia 10 tahun ke atas. Tetapi dalam edisi cetakan tahun 2009 yang saya baca ini ada beberapa umpatan kasar yang dilontarkan oleh Julian dan saudara-saudaranya. Ada juga tertulis bahwa Anne yang berumur 10 tahun membelikan hadiah Natal berupa rokok untuk Pak Guru Roland. Mungkin di masa Enid Blyton menulis kisah ini, rokok adalah barang mahal dan memberikannya kepada orang lain merupakan bentuk penghargaan. Jadi, untuk adik-adik yang membaca kisah ini mungkin ada baiknya didampingi oleh orang tuanya.

Sekarang saya mau melanjutkan membaca petualangan seru Lima Sekawan berikutnya.


Read-A-LongButton

Postingan ini diikutsertakan dalam event 2013 Read-a-long with Children Literature, Fun Year with Children Literature, dan A Reading Challenge on Mystery From 2013 TBRR Pile
Be First to Post Comment !
Post a Comment