~ karena membaca adalah candu dan menuliskannya kembali adalah terapi ~

#216 Dramaturgi Dovima


Judul Buku : Dramaturgi Dovima
Penulis : Faris Rachman-Hussain
Halaman : 232
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Sebelumnya saya mau berterima kasih kepada Dion (Divisi Humas BBI) dan Yudith (Marketing dan Distribution Gramedia) yang sudah memberikan kesempatan untuk saya mendapatkan novel Dramaturgi Dovima. Novel ini saya pilih karena judulnya yang membuat saya penasaran, dan ketika saya mendapati bahwa novel ini termasuk Metropop, rasa penasaran saya semakin besar. Ketika memegang novel ini, saya langsung jatuh cinta pada covernya yang minimalis tetapi sangat menarik. Menggambarkan siluet koran dari wajah dua wanita, ilustrasi di covernya ini sangat sesuai dengan kisah yang terdapat di dalamnya. Untuk cover-nya saya memberikan satu bintang.

Novel ini bercerita tentang Dovima Said, seorang calon reporter yang juga adalah anak perempuan dari jurnalis senior ternama Seruni Said. Seruni dahulu meninggalkan Jakarta untuk pergi ke New York setelah perceraiannya dengan ayah Dovima. Di New York, Seruni menjadi kolumnis sukses. Tidak heran mengingat etos kerja Seruni yang tinggi. Namun, kecintaan Seruni pada pekerjaannya tidak diimbangi akan kecintaannya pada putri semata wayangnya. Bagi Dovima, berada di dekat Seruni ibarat kehilangan udara sehingga dia merasa tercekik. Dovima meninggalkan Seruni untuk kembali berkuliah di Indonesia. Setelah lulus Dovima mengikuti jejak ibunya menjadi jurnalis, dan (kebetulan) bekerja di kantor tempat ibunya dahulu bekerja, Kala. Seruni menyusul Dovima tidak lama kemudian, dengan membawa kabar bahwa dirinya terkena Alzheimer, tetapi meminta Dovima tidak memberitahukan tentang hal itu kepada siapapun.



Sebagai calon reporter, Dovima harus siap meliput apapun segmen di mana dia ditempatkan. Termasuk meliput berita Ekonomi tentang proyek pertambangan Nagri Plc. milik Hussainduaja Group. Di acara liputan itu Dovima bertemu dengan Kafka Hussainduaja, dan terlibat argumentasi dengannya. Dovima melontarkan fakta off the record tentang keluarga Hussainduaja, hal yang seharusnya tidak boleh dilakukannya. Kecerdasan dan keberanian Dovima menarik perhatian Kafka. Kafka berniat mencari tahu tentang gadis itu. Sementara Dovima mendapat hukuman dipindahkan ke desk Gaya Hidup, yang justru membuatnya terlibat lebih jauh dengan keluarga Hussainduaja.

Kehidupan pribadi Dovima digambarkan sangat complicated. Dovima adalah sosok wanita pendiam, penuh misteri, jarang tersenyum, tertutup, tapi bisa membuat orang-orang membicarakan dirinya. Salah satunya adalah karena Dovima membuat Madjid, sekretaris redaksi di Kala menaruh perhatian padanya. Sementara Dovima sendiri sedang dekat dengan Kafka Hussaindiaja. Pekerjaannya sebagai jurnalis ternyata justru membuatnya menemukan banyak jawaban atas masa lalunya. Salah satunya adalah jawaban atas pertanyaannya mengapa ayahnya pergi meninggalkan dirinya dan ibunya, mengapa ibunya begitu keras dan tidak mencintai dirinya, dan mengapa ibunya sangat mencintai pekerjaannya.

Saya penasaran dengan kata dramaturgi. Menurut KBBI Online, dramaturgi berarti keahlian dan teknik penyusunan karya dramatik. Tidak puas dengan pengertian itu, saya kemudian mencari di Google, dan mendapatkan artikel yang menarik di sini. Di artikel itu dijelaskan salah satu pengertian dari dramaturgi adalah istilah yang terkait dengan drama dan teater dimana seorang aktor memainkan karakter manusia-manusia yang lain sehingga penonton dapat memperoleh gambaran kehidupan dari tokoh tersebut. Dalam novel ini sendiri kata dramaturgi hanya digunakan sekali di halaman 31, pada adegan ketika Seruni mendatangi kantor Vima.
Isa terdiam sejenak, lalu angkat bicara. "Lepaskan ibu ini. Beliau tamu saya. Yang lain kembali ke pekerjaan masing-masing. Ini bukan dramaturgi televisi yang bisa kalian tonton sebagai hiburan," ujar Isa tegas.
 Kehidupan Dovima memang sebuah dramaturgi. Lakon yang dia bawakan adalah lakon milik Seruni.  Meski Dovima sangat sadar dia berada di bawah bayang-bayang ibunya, Dovima tidak bisa lepas dan justru menenggelamkan dirinya lebih dalam di kehidupan yang pernah dilakoni oleh ibunya.

Novel ini adalah metropop dengan rasa yang berbeda. Meski ada unsur romance dan masih bertaburan brand dan merk terkenal dan gaya hidup sosialita, tetap saja novel ini tidak seperti metropop biasanya. Saya sempat berpikir, kalau bukan karena taburan merk itu, novel malah lebih terasa sastra-nya. Kesan serius terasa kuat dari awal hingga akhir cerita.  Pencarian jati diri, masalah keluarga, kehidupan seorang jurnalis, isu politik, ekonomi, kriminal, korupsi dan biasanya kita lihat di televisi dan koran, disajikan dalam bentuk fiksi yang mampu dicerna oleh penikmat novel metropop.  Novel yang selalu menarik perhatian saya adalah novel yang membuat saya masih bertanya-tanya, memikirkannya lebih jauh, dan membuat saya penasaran. Ending yang cerdas dan menyimpan pertanyaan membuat saya semakin yakin bahwa saya menyukai novel ini. Tiga bintang saya berikan untuk keahlian penulis meramu kisah ini. Sayangnya saya tidak menemukan profil penulisnya di novel ini.

Novel ini tidak terlepas dari typo dan kesalahan cetak. Tapi saya tidak begitu mempermasalahkannya. Mungkin karena saya sudah terpesona dengan kisahnya. Saya tidak ragu menjadikannya sebagai salah satu bacaan favorit saya.

4 stars
Be First to Post Comment !
Post a Comment