Judul Buku : Les Masques
Penulis : Indah Hanaco
Halaman : 240
Penerbit : Grasindo
Saya sudah membaca beberapa novel romance karya Indah Hanaco. Tapi baru kali ini membaca karya Indah Hanaco dengan rasa yang berbeda, yaitu thriller. Saya penasaran, apalagi seorang teman mengatakan kalau itu karya terbaik Indah Hanaco yang pernah dia baca. Setelah membacanya, saya setuju bahwa Les Masques adalah karya yang berbeda.
Mari kita berkenalan dengan para tokoh di dalamnya.
Fleur Radella, adalah seorang gadis yang tumbuh besar bersama oma-nya yang tidak menyayanginya.Bahkan oma Marini menganggap Fleur adalah seorang pembunuh. Saat melahirkan Fleur, Renee - putri Marini satu-satunya - meninggal dunia. Marini sering kali bertindak kejam pada Fleur. Untungnya ada Nana, pengasuh yang dipanggilnya Bude, yang selalu membelanya. Karena masa kecilnya yang penuh kekerasan dari omanya, Fleur menjadi gadis pendiam dan selalu menutup diri.
Elektra Valerius, lahir tidak lama setelah Fleur. Berbeda dengan Fleur, Elektra sangat percaya diri dan berani. Dia bahkan selalu membela Fleur dan memberi semangat bagi Fleur. Hanya saja Elektra sering bertindak terlalu jauh, misalnya ketika Fleur terpilih menjadi finalis model majalah Dara. Jelas itu karena perbuatan Elektra.
Tatum Honora, juga adalah gadis yang pendiam. Dia lebih muda daripada Fleur dan Elektra. Tatum bahkan sering bersembunyi dan menghindari Elektra. Wajarlah, sifat mereka memang bertolak belakang. Tatum bahkan membenci gaya Elektra yang selalu berbicara dalam bahasa Perancis. Satu lagi, Tatum juga tidak menyukai Xander, saudara kembar Renee.
Novel ini mengangkat satu issu penting yang berkaitan dengan Dissociative Identity Disorder (DID). Situs ini menyebutkan bahwa DID sebelumnya dikenal dengan gangguan kepribadian ganda. Gangguan disosiatif merupakan penyakit mental dengan gangguan kerusakan memori, kesadaran, identitas dan persepsi. Ketika satu atau lebih fungsi tersebut terganggu, simtom dapat muncul. Gejala-gejala tersebut dapat mengganggu fungsi umum manusia, termasuk fungsi kerja, aktivitas dan relasi sosial. Disosiatif merupakan coping mechanism, bahwa seseorang menggunakan cara tersebut untu menghindar dan melepaskan diri dari situasi stres dan kenangan traumatik. Cara tersebut digunakan oleh seseorang untuk memutuskan hubungan antara dirinya dengan dunia luar, serta untuk menjauhkan diri dari kesadaran tentang apa yang terjadi.
Yup... membaca beberapa bab awal saja, pembaca sudah tahu ada sesuatu pada diri Fleur. Dia kadang-kadang kehilangan kesadaran yang ditandai dengan sakit kepala. Saat itulah Elektra atau Tatum (alterego-nya Fleur) muncul dan mengambil alih hidup Fleur. Seperti yang disebutkan di atas, alter ego ini muncul karena trauma. Misalnya, Elektra muncul ketika Fleur dikurung dalam kamar mandi yang gelap oleh Marini. Fleur yang kala itu tidak bisa berbuat apa-apa melawan omanya, memunculkan pribadi pembangkang dan pemberani. Saya pikir penamaan Elektra ini ada hubungannya dengan ruang gelap. Sementara Tatum lahir di saat Fleur tidak bisa melawan kelakuan bejat pamannya, Xander. Xander yang seharusnya melindungi Fleur, justru menciptakan "permainan" yang dia beri nama Heaven, karena permainan itu dilakukan sambil menyenandungkan lagu Heaven-nya Bryan Adams. (Ugh...saya mau protes sama mbak Indah, gara-gara baca ini, saya tidak bisa lagi mendengar lagu ini tanpa membayangkan Tatum).
Lantas thriller-nya dimana? Satu per satu orang yang membuat Fleur menderita tersingkir. Meski dengan mudah ditebak siapa pelakunya, "proses penyingkiran" tetap membuat saya penasaran. Apalagi ketika belakangan muncul satu tokoh lagi bernama Adam Dewatra yang menggenapi horor di masa lalu.
Sayangnya, ending novel ini yang dibiarkan terbuka oleh penulis malah membuat saya bertambah senewen. Apa yang terjadi dengan Fleur selanjutnya? Apakah Elektra dan Tatum tetap ada? Hm...sepertinya model ending seperti ini memang ciri khas mbak Indah ya... :D Yang pasti saya menantikan novel thriller berikutnya dari mbak Indah.
Be First to Post Comment !
Post a Comment