Judul Buku : Kokeshi
Penulis : Vina Sri
Halaman : 298
Penerbit : Metamind
Dina sudah berpisah dengan saudara kembarnya Ira sejak dia berusia 10 tahun. Pertengkaran antara Mami dan Papa yang terus-menerus terjadi membuat mereka akhirnya berpisah. Mami tentu saja membawa Ira, gadis dengan segudang kelebihan, pergi ke Jepang bersamanya. Sementara Dina, yang selalu punya kesalahan di mata mama, ditinggalkan bersama Papa.
Sekarang Ira menghubunginya untuk berlibur bersama di Sukamaju. Dina tidak langsung menyetujuinya. Dia memang sengaja menghindari Ira. Apalagi Ira yang sekarang sudah menjadi model yang sukses, jauh berbeda dengan dirinya yang hanyalah seorang freelance di sebuah toko roti. Namun ternyata kabar yang datang berikutnya adalah kematian Ira. Dia ditemukan tewas bunuh diri di kamarnya di sebuah cottage di Sukabumi. Tidak lama setelah kematian Ira, Dina menerima sebuah paket dari Ira berisi boneka kokeshi dan selembar kertas bertuliskan "TOLONG". Beberapa peristiwa janggal juga mewarnai hari-hari Dina, antara lain dibuntuti orang misterius, kamarnya diobrak-abrik, dan berbagai hal-hal aneh lainnya. Akhirnya Dina memutuskan untuk menyelidiki kematian Ira.
Langkah pertama yang ditempuh Dina adalah berangkat ke Jepang. Di sana dia harus bertemu kembali dengan Mami yang masih saja menunjukkan ketidak sukaannya pada Dina. Dina juga bertemu dengan Haruna, sahabat Ira, yang membawanya berkeliling di Jepang untuk mengumpulkan bukti-bukti yang bisa menguak kematian Ira. Tapi hasilnya nihil. Dina justru harus menghadapi kematian Naomi, rival Ira sesama model. Misterinya semakin membesar, kini dia harus menemukan pembunuh Ira dan Naomi. Dalam proses pencariannya itu, Dina kepikiran bahwa dia harus ke Sukabumi, lokasi dimana mayat Ira ditemukan.
Di Sukabumi, Dina dibantu oleh Aldi, anak pemilik cottage tempat Ira menginap dulu. Selain itu ada Ilham, sepupu Aldi yang juga ingin menguak misteri kematian Ira. Satu per satu bukti ditemukan, namun tetap saja belum bisa menemukan jawabannya. Hingga akhirnya mereka menemukan sebuah kartu memori yang memuat teka-teki di dalamnya yang bisa menjadi kunci misteri kematian Ira.
Pertama, saya mau bilang cover novel ini sangat menarik. Dengan latar warna putih dan sebuah boneka kokeshi berwarna merah plus tetesan darah, novel ini sudah menarik perhatian saya sejak awal saya menerimanya. Yang kedua, ide ceritanya juga menarik. Membuat saya bertanya-tanya hingga ke bagian akhir novel ini untuk mengetahui misteri kematian Ira. Ada banyak karakter pengecoh yang tampil di dalam buku ini. Saya sendiri sengaja tidak mau menebak sejak awal, karena saya ingin menikmati bukunya. Ternyata setelah misterinya terungkap ada fakta baru yang juga ikut terbuka.
Sayangnya ada beberapa karakter di dalam buku ini yang rasanya hanya sebagai pemanis. Misalnya Eiji di Jepang, dia nyaris tidak punya peran apa-apa. Selain itu perjalanan Dina mencari kunci misterinya juga terlalu panjang, seakan-akan sengaja membuat pembaca penasaran lebih lama. Teka-teki yang diberikan juga dengan mudah saya pecahkan, namun Dina butuh waktu yang sangaat lama untuk memahaminya.
Namun, saya mengapresiasi karya penulis yang mencoba mengangkat genre thriller. Saya sendiri bingung kok belum pernah mendengar tentang buku ini sebelumnya ya? Di Goodreads juga tidak ada yang memberikan rating. Saya bersyukur bisa mendapat kesempatan "blind date" dengan buku ini.
Ngomong-ngomong soal blind date, buku ini saya peroleh lewat event Blind Date With A Book yang diadakan oleh diadakan oleh Ladybooks dan PoetStories. Ini semacam acara tukar kado, tentunya kadonya berupa buku. Kenapa disebut blind date? Karena kita bisa memilih buku yang kita mau berdasarkan sedikit clue yang diberikan oleh peserta lainnya.
Kebetulan, saya tidak banyak memilih calon buku yang akan berkencan dengan saya. Dan saya ingat banget sama kata kunci yang diberikan untuk buku ini :
Thriller. boneka kayu khas Jepang. Model. Pembunuhan.
Lagi pula, tidak banyak yang sudah membuat review buku ini. Plus, ada no telpon yang gampang dilacak yang ditinggalkan oleh pengirimnya di paket yang saya terima. Dan dia adalah mbak Eni Lestari. Tebakan saya benar kan?
Anjing,.,
ReplyDeleteSering lihat buku ini di tokbuk, tapi belum berani ngambil. Nggak tau kenapa, padahal suka misteri.
ReplyDelete