~ karena membaca adalah candu dan menuliskannya kembali adalah terapi ~

#597 Dia

 

Denia patah hati ketika Janu mengabarkan bahwa dirinya akan bertunangan. Berbagai cara dilakukan oleh Denia supaya dia tidak menghadiri pesta pertunangan Janu dan Sasa. Tapi nasibnya sedang sial. Dia terpaksa menemani tantenya berangkat ke Jakarta. Lebih sial lagi, di kereta tempat duduknya diambil oleh seorang pria yang menyebalkan.

Denia sudah lama dekat dengan Janu. Meski tidak ada hubungan darah, hubungan mereka seperti saudara. Tapi perasaan Denia berkembang menjadi cinta yang tak pernah diungkapkannya. Sayangnya, momen kekecewaannya tertangkap oleh kamera fotografer di acara pertunangan itu. Kebetulan fotografer itu adalah sepupu Saka, pria menyebalkan yang ditemui Denia di kereta. Melihat foto itu, Saka langsung tahu apa yang dirasakan oleh Denia. Dan dia berusaha untuk membuat Denia mengungkapkan perasaannya pada Janu.

Denia kesal dengan Saka yang selalu mau ikut campur urusannya. Sementara itu, orangtuanya memintanya untuk tinggal lebih lama di Jakarta. Itu artinya dia harus lebih lama melihat kemesraan Janu dan Sasa. Tapi di sisi lain, Janu juga tidak menunjukkan perubahan sikap pada Denia. Dia masih bercanda dan saling menggoda. Janu bahkan sering mengucapkan "Love you"  pada Denia sehingga membuat hati Denia teriris. 

Sementara itu Denia tanpa sengaja malah dekat dengan keluarga Saka. Terutama dengan adiknya Saka yang menggemaskan, si Hantu Ubi Galih. Galih juga yang menjodohkan Denia dan Saka. Tapi antara Saka dan Denia seperti anjing dan kucing yang tidak pernah akur. Walaupun demikian, saya lebih suka interaksi antara Denia dan Saka dibandingkan Denia dan Janu. Menurut saya, Janu justru yang mempermainkan hati Denia. Hati saya ikut sedih ketika Denia "disidang" oleh Janu, Sasa dan Mila (adiknya Sasa yang juga suka pada Saka) ketika foto itu sampai di tangan Sasa. Memangnya salah jika dia memiliki perasaan cinta pada Janu?

Senang rasanya menutup rangkaian daftar bacaan di tahun ini dengan novel yang menarik. Saya suka karakter Denia yang tangguh, meskipun dia menyimpan sakit hati yang dalam. Dan ketika Denia dengan kuat dan tabah memutuskan untuk melupakan Janu, semuanya dijalaninya sendiri dengan tegar. 

Novel ini merupakan versi cetak ulang dengan alternate ending. Dulunya novel ini diterbitkan oleh Gagas Media, dan kemudian diterbitkan kembali dengan ending yang berbeda oleh GPU dalam lini young adult. Entah bagaimana akhir cerita edisi sebelumnya, tapi saya suka dengan ending  terbitan GPU ini. Recommended.

Dia
Nonier
280 halaman
Gramedia Pustaka Utama
Desember, 2019



Be First to Post Comment !
Post a Comment