~ karena membaca adalah candu dan menuliskannya kembali adalah terapi ~

#609 Becoming



Saya mengagumi sosok Michelle Obama. Seorang perempuan dengan banyak pemikiran hebat dan tentunya kehidupan yang juga hebat. Tidak ada yang akan menyangkal kemewahan dan privillege yang dperoleh saat menjadi first lady negara adikuasa. Namun itu adalah tampilan luarnya. Bagaimana kehidupan Michelle yang sebenarnya? Michelle berbagi kisahnya lewat biografi yang ditulisnya sendiri, Becoming.

Buku ini terdiri atas tiga bagian utama: Becoming Me, Becoming Us dan Becoming More. Dalam bagian Becoming Me, Michelle menuliskan tentang kehidupan masa kecilnya, tentang ayahnya yang difabel, ibunya, kakaknya Craig, dan gambaran kehidupan keluarga yang dijalaninya. Michelle terlahir sebagai seorang anak Amerika berkulit hitam. Kehidupan keluarganya tidak mudah, namun menyenangkan. Ayahnya, Fraser, mengajarkan bahwa hidup harus dijalani dengan bekerja keras dan banyak tertawa. Sementara Ibunya, Marian, menekankan pentingnya untuk berpikir sendiri dan menggunakan suara dalam menentukan pilihan. Dalam bagian ini juga dikisahkan tentang kehidupannya menjalani masa sekolah, dari SD hingga kuliah di Princeton. Hingga akhirnya dia bertemu dengan seorang pemuda bernama Barack Obama

Perjalanan hidupnya bersama Barack dikisahkan dalam bagian Becoming Us.  Kehilangan ayah menguatkan Michelle untuk tidak merenung terlalu lama dalam menentukan arah hidup dan bergerak dengan segara. Michelle dan Barack menjalin hubungan cukup lama sebelum akhirnya memutuskan untuk menikah. Dalam masa berpacaran, mereka seringkali bertukar pikiran, berdebat ala pengacara, dan saling berkompromi. Barack akhirnya melamar Michelle di sebuah restoran, dan menikah pada bulan Oktober 1992. Menjadi seorang istri juga merupakan tantangan bagi Michelle, terutama saat Barack terjun dalam dunia politik dan menjadi senator. Michelle tidak menyukai politik. Jadwal pada Barack membuatnya kesal, hingga akhirnya pertengkaran di dalam rumah tangga mereka tak terhindari. Namun keduanya saling mencintai, sehingga memutuskan menjalani konseling yang membuka babakan baru dalam rumah tangga mereka. Ketika Barack mendapatkan tawaran menjadi presiden, dia menyerahkan keputusan itu kepada Michelle.

Michelle menyadari menjadi seorang ibu negara bukan perkara mudah. Michelle mendampingi Barack untuk tinggal di White House menjalani tugas baru sebagai POTUS dan FLOTUS. Semuanya dikisahkan dalam bagian Becoming More. Bukan hanya soal perannya sebagai ibu negara, Michelle juga mengisahkan kegelisahannya, namun dia menyadari bahwa dia harus memberikan yang lebih hingga akhirnya saat meninggalkan Gedung Putih.

"Ingin menjadi apa saat kau dewasa nanti? Apakah aku cukup baik? Ingin menjadi orang seperti apa aku?"

Beberapa pertanyaan di atas menjadi pertanyaan yang mendasari Michelle menuliskan kisah hidupnya. Melalui buku ini Michelle ingin berbagi bahwa becoming (diterjemahkan menjelma) bukanlah suatu kejadian tiba-tiba. Ada proses, langkah-langkah kecil di jalan setapak, membutuhkan kesabaran dan kegigihan. Masih banyak yang harus dipelajari, masih banyak proses yang dilalui untuk berkembang. 

Membaca biografi ini, seakan-akan mendengarkan sendiri Michelle bercerita tentang kehidupan yang sudah dilalui. Tentang kegelisahannya sebagai manusia biasa, tentang mimpi-mimpinya ke depan, tentang perilaku dan berpikir positif meski di saat sulit. Tentang bagaimana didengarkan dan mendengarkan. Jadi, tidak berlebihan jika saya mengatakan buku ini wajib dibaca oleh setiap wanita. 

Becoming
Michelle Obama
576 halaman
Noura Books


Be First to Post Comment !
Post a Comment