Judul Buku : The Wedding Officer (Pejabat Pernikahan)
Penulis : Anthony Capella
Halaman : 568
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Livia Pertini terlahir dengan bakat untuk memasak. Apapun olahan bahan makanan yang ada di tangannya, akan menjadi hidangan yang lezat. Hal ini yang membuat restoran kecil milik ayahnya selalu penuh pada saat makan siang. Ada banyak prajurit Italia yang datang makan di tempat itu. Termasuk Enzo, yang sejak melihat Livia pertama kali sudah jatuh cinta pada Livia. Cintanya bersambut, Livia bersedia menikah dengan Enzo. Sayangnya kebersamaan mereka tidak berlangsung lama karena perang. Enzo harus pergi ke garis depan, meninggalkan Livia di Napoli.
Kapten James Gould datang dari Inggris ke Italia sebagai seorang Pejabat Pernikahan. Tugasnya adalah memeriksa setiap calon perempuan Italia yang hendak menikah dengan tentara Inggris. Misi utama dari tugasnya adalah membatalkan sebanyak mungkin pernikahan tersebut. Kebanyakan dari perempuan Italia yang hendak dinikahi oleh prajurit adalah pelacur, dan kekuatiran pemerintah Inggris adalah jika prajuritnya sudah terlena di rumah mereka di Italia, mereka tidak akan mau lagi pergi berperang. Selain itu wabah penyakit kelamin akibat prostitusi bebas semakin marak. Tentunya pemerintah Inggris tidak ingin prajuritnya menderita karena penyakit dengan obat yang sangat terbatas itu.
Kondisi perang memang menyulitkan. Kehadiran tentara sekutu (Inggris dan Amerika) di Italia pada saat itu tidak serta merta membuat kondisi semakin baik pasca pendudukan tentara Jerman. Sulitnya bahan makanan untuk diperoleh membuat banyak wanita rela menjual tubuhnya agar bisa bertahan hidup. Livia pun harus kembali ke rumahnya sendiri setelah empat tahun ditinggalkan oleh suaminya. Setidaknya di kampungnya di kaki Gunung Vesuvius dia lebih aman bersama ayah dan adiknya, ketimbang harus tetap di Napoli. Tetapi kenyataanya hidup sangat sulit sehingga Livia harus kembali ke Napoli mencari pekerjaan.
Di Napoli, James Gould membuat beberapa gebrakan untuk memudahkan pekerjaannya. Di antaranya adalah menutup rumah bordil sehingga banyak wanita dan pemili rumah makan gelap kesulitan. Mereka pun sepakat mencari cara untuk melunakkan hati sang Kapten. Kalau pepatah di Indonesia yang mengatakan untuk mencapai hati seorang pria adalah lewat perutnya, sepertinya hal yang sama berlaku untuk James. Dengan segala cara, diaturlah Livia untuk bekerja di kantor James sebagai juru masak. Entah termasuk rencana atau tidak, James jatuh hati pada Livia. James merasa berada di dalam dilema. Sebagai Pejabat Pernikahan, dia harus memberi teladan untuk tidak berhubungan dengan wanita Italia. Tetapi bagaimana dengan hatinya yang sudah terpikat pada Livia?
Sulit bagi saya membuat review buku setebal 500 halaman lebih ini. Selain karena kompleksitas alur ceritanya, buku ini lebih dinikmati jika kita langsung membacanya. Kisah pertemuan Enzo dan Livia yang lucu di awal cerita saja sudah membuat saya tertarik. Belum lagi kisah Livia dan James yang menggemaskan dan hot yang membuat saya tidak bisa meninggalkan buku ini. Ditambah dengan resep-resep masakan Italia dan trik-trik memasak yang dilakukan oleh Livia membuat saya sering menelan ludah. Jangan lupakan kisah sejarah perang dan juga keindahan alam di Gunung Vesuvius yang sangat kaya. Saya benar-benar salut pada penulis yang bisa meramunya semua dalam satu buku.
Lantas hanya itu saja? Tidak juga. Saya tertarik dengan tokoh Livia yang benar-benar berubah dari awal hingga akhir buku ini. Perkembangan Livia sendiri menarik untuk disimak. Perjuangannya bertahan hidup, pengorbanan yang dia lakukan demi ayahnya, hingga pandangan politik yang merasuk ke dalam dirinya membuat Livia menjadi wanita yang menarik luar dalam. Perpaduan kultur Italia dan Inggris yang ditampilkan lewat pasangan Livia dan James juga memberikan rasa tersendiri saat membaca buku ini.
Sejauh ini saya suka dengan cara penulisan Anthony Capella. Ini ada buku kedua karyanya yang saya baca setelah The Various Flavours Of Coffee . Masih ada 3 buku lagi yang ingin saya baca yaitu The Food of Love , The Empress Of Ice Cream dan Love and Other Dangerous Chemicals .
Hehehe..aku suka buku ini..ternyata cerita di Balik Perang menghadirkan sisi sisi Kemanusiaan yang menarik.
ReplyDeleteAnthony Capella ini selalu nulis buku yg berhubungan dengan masakan ya, kebetulan aku lagi ngumpulin buku romance yang ada unsur masakannya dan pas banget :) kemaren baru pesen The Food of Love bareng mbak Sanie tapi belum sempet tak ambil :)
ReplyDeleteRata-rata memang tentang makanan sih.
ReplyDelete