~ karena membaca adalah candu dan menuliskannya kembali adalah terapi ~

#204 Happy Ever After


Judul Buku : Happy Ever After (Bride Quartet #4)
Penulis : Nora Roberts
Halaman : 368 (book)
Penerbit : Jove Books

Sejak kecil Parker Brown selalu tahu apa yang akan dilakukannya. Dia akan memiliki sebuah usaha yang mengurus pernikahan. Dia punya modal untuk itu. Rumah besar yang ditinggalkan oleh orang tuanya, dan sahabat yang mendukungnya. Ketika usahanya semakin berkembang, Parker semakin yakin akan jalan hidupnya. Keteraturan, disiplin, dan perencanaan selalu menjadi pegangannya dalam menjalankan bisnis dan kehidupan pribadinya. Tetapi ketika Malcolm Kavanaugh hadir dengan semua kejutannya, Parker mulai mempertanyakan tentang dirinya sendiri. Mal bukanlah sosok pria yang diidamkannya untuk menjadi seorang suami. Tetapi mengapa kehadiran Mal selalu membuatnya menjadi bukan dirinya sendiri?

Malcolm mengenali Parker sebagai adik dari temannya, Del. Tetapi siapa di Greenwhich yang tidak mengenal dinasti Brown? Apalagi dengan usaha The Vows yang dikelola Parker. Ketika Parker datang menciumnya di perayaan 4 Juli hanya untuk membuat kakaknya marah, sejak itu Mal tahu tidak ada wanita lain seperti Parker. Dan dia menginginkan Parker, apapun caranya.

Akhirnya selesai juga membaca buku ke 4 dari serial Bride Quartet-nya Nora Roberts. Tadinya saya berharap banyak yang bisa diceritakan dari tokoh Parker yang menjadi otak "The Vows", usaha wedding organizer yang dilakoninya bersama ketiga sahabatnya, Mac, Emma dan Laurel. Mengingat karakter Parker yang kayak agenda berjalan dan sangat teratur, tentunya saya penasaran dengan kisah romantis ala Parker.

Sayangnya, yang saya dapatkan tidak sesuai harapan. Karena sudah membaca ketiga buku sebelumnya, saya sudah tahu karakter Parker. Di buku keempat ini, tidak ada yang baru dari Parker. Saya malah merasa bosan dengan detail persiapan pernikahan yang dilakukan Parker. Tokoh pria, Malcolm, juga ga istimewa banget. Konfliknya nyaris ga ada, sampai melewati pertengahan baru dimunculkan konflik kalau Malcolm pernah mengalami physical abuse dari pamannya, dan dia menganggap Parker yang selalu berkelimpahan dan hidup mewah tidak akan memahami masa lalunya.

Yang membuat saya akhirnya ngasih bintang dua karena di bagian akhir ada pernikahannya Mac dan Carter (they are so cute...). Somehow, saya berpikir bahwa sebenarnya serial ini adalah untuk mereka. Karena dari keempat buku, mereka selalu ada dan mengambil peran. Ada bagian dimana Carter selalu menjadi orang yang rasional dalam mengatasi semua persoalan yang pake hati. Selain itu saya masih kagum sama Nora Roberts dengan pilihan kalimat-kalimat lucu dan sarkastis tapi ga kehilangan sentuhan romantisnya. Hanya saja, Happy Ever After bukan karya terbaik beliau.

2 stars
Be First to Post Comment !
Post a Comment