~ karena membaca adalah candu dan menuliskannya kembali adalah terapi ~

#230 Faking It


Judul Buku : Faking It (Losing It #2)
Penulis : Cora Carmack
Halaman : 320 (ebook)
Penerbit : William Morrow 


Cade is back!!  Setelah patah hati karena Bliss, sahabat dan cinta pertamanya memilih untuk bersama dengan Garrick, Cade berusaha melanjutkan hidupnya. Tujuan pertamanya adalah untuk melupakan Bliss. Tetapi itu hal yang sulit jika Bliss dan Garrick selalu menemui dirinya. Apalagi ketika Garrick memberikan rekomendasi untuknya mengambil master degree dalam bidang akting. Ketika Garrick mengatakan bahwa dia akan melamar Bliss, tidak ada harapan lagi baginya untuk bisa mendapatkan Bliss.


Sementara itu, Max Miller kelimpungan ketika dia mengetahui orang tuanya akan datang menemuinya dalam waktu kurang dari sejam. Yang orang tuanya tahu adalah bahwa dia saat ini sedang melanjutkan hidupnya dengan baik, dan berpacaran dengan seseorang yang dijumpainya di perpustakaan. Tentunya orang itu bukan Mace, pacarnya saat ini yang juga adalah drummer dari band yang dibentuknya. Mace dengan tattoo dan piercing di tubuhnya bukanlah pacar yang diinginkan oleh orang tuanya. Max juga harus menutupi tattoo yang ada di badannya dan berperilaku seperti "gadis normal'. Kehadiran Cade saat itu seperti berkat untuknya. Max meminta Cade untuk berpura-pura menjadi pria perpustakaan pacarnya selama orang tuanya ada di kota ini.

Tetapi sandiwara mereka benar-benar sempurna (tentu saja, Cade kan seorang aktor). Orang tua Max percaya dan sangat bersyukur Cade adalah pacar Max. Permasalahan muncul ketika orang tua Max malah mengundang Cade untuk datang ke Oklahoma merayakan Natal bersama. Sebenarnya antara Cade dan Max bukan sekedar akting saja. Keduanya menyadari kalau ada chemistry di antara mereka.

Kepura-puraan bukan hanya terjadi dalam sandiwara hubungan mereka. Lebih jauh dari itu, baik Cade maupun Max berusaha mengatasi hidup mereka yang kacau. Masa lalu Cade dimana dia ditinggalkan oleh ayahnya, kemudian ibunya, kemudian Bliss membuatnya berpikir bahwa dia harus menjadi orang yang sempurna agar tidak lagi ditinggalkan oleh orang yang dikasihinya. Dia harus menjadi Golden Boy. Sedangkan Max berusaha keras agar bisa menemukan jati dirinya. Dia merasa bersalah ketika kakak perempuannya Alex meninggal di depan matanya ketika dia berusia 13 tahun.  Dan sejak itu dia menjadi orang yang berbeda tetapi persis seperti yang diinginkan orang tuanya. Ketika dia bisa lepas dari orang tuanya dan tiba di Philadelphia, Max menemukan bahwa musik bisa mengatasi semuanya. Max kemudian menjadi musisi, tetapi kemarahan membuatnya menjadi orang yang rapuh. The Angry Girl adalah alter yang dipilih oleh Max.

Saya dengan mudahnya jatuh cinta pada karakter Cade (sebenarnya sejak di Losing It, saya lebih menyukai Cade dibandingkan Garrick). Cade bisa menjadi dewasa dan pelindung bagi Max bahkan di saat dirinya ditolak oleh Max.

"Living is hard. It was hard when you were thirteen, it’s hard today, and it will be hard again in the future. So, you close your eyes and you breathe. Breathe with me."

"And if you do wake up one day and don't want to be with me, I will fight for you like I am now."
 Aww... Cade sudah pasti masuk nominasi top boyfriend 2013 :D Saya juga suka interaksi antara Cade dan Max. The way they flirt each other, their kiss, even their argument.  Semuanya pas dan tidak berlebihan.



4 stars

3 comments on "#230 Faking It"
  1. Kayaknya bagus ya Mbak Desty :D
    Aku suka sama covernya, sexy yang g berangst2 ria layaknya novel NA sekarang #eaaa

    ReplyDelete
  2. Baguuss Ren...udah baca Losing It, wajib baca ini deh

    ReplyDelete
  3. Bs bc gratis gak? :p hehehe ini cm review ajh yah mba? All of it?

    ReplyDelete