Judul Buku : Koma
Penulis : Rachmania Arunita
Halaman : 304
Penerbit : Bentang Pustaka
Bagaimana rasanya jika jiwa terpisah dengan raga? Itulah yang dialami oleh Jani. Setelah sebuah kecelakaan yang membuatnya koma, raga Jani terbaring di rumah sakit, sementara jiwanya bebas bergerak di sekitar rumah sakit itu. Jani tidak mengerti apa yang terjadi. Yang dia tahu dalam hatinya ada kekecewaan, kesedihan, rasa lelah dan tersesat.
Saat itulah dia bertemu dengan Leo, sosok jiwa lainnya yang tubuhnya telah terbaring koma selama dua tahun. Leo mengajaknya berkeliling dan berkenalan dengan jiwa lainnya. Yang lebih penting Leo memberikan pemahaman kepadanya bagaimana jiwanya menanggapi apa yang dialaminya saat ini. Ternyata jiwa bisa menembus dinding, tapi jiwa bukanlah hantu. Jika ingin, jiwa bisa menyentuh sebuah benda. Jiwa bisa memancarkan perasaan dan mempengaruhi perasaan orang lain (yang hidup) yang ada di dekatnya. Hanya orang-orang tertentu yang bisa melihat jiwa, tapi banyak yang bisa merasakannya.
Hidup Jani selama jiwa dan raganya bersatu tidaklah sempurna. Berkali-kali dia ingin bunuh diri. Jani juga tidak akur dengan orang tua dan adiknya. Singkatnya hidupnya penuh kekecewaan. Tapi selama koma, Jani mengetahui lebih banyak lagi. Mamanya yang setia menemani dan mencintainya, Papanya yang ternyata pernah berselingkuh tapi kemudian menyesali perbuatannya, dan adiknya Nina yang kelihatannya membencinya tapi ikhlas ketika dia mungkin tidak akan melanjutkan sekolah karena biaya pengobatan kakaknya.
Membaca buku ini seperti membaca buku refleksi kehidupan. Tadinya saya berpikir buku ini mengandung unsur romance yang seperti umumnya, melihat covernya yang didominasi warna pink dan biru pastel. Ternyata tidak. Pelajaran mengenai kehidupan dan mengharagi hidup lebih dominan. Tapi yang berharap ada romance-nya tidak perlu kecewa karena jiwa juga mengalami rasa cinta. Lantas, apakah Jani bisa tersadar dari koma-nya? Silahkan membaca buku ini untuk mendapatkan jawabannya.
Be First to Post Comment !
Post a Comment