~ karena membaca adalah candu dan menuliskannya kembali adalah terapi ~

#257 Morning Glory


Judul Buku : Morning Glory
Penulis ; LaVyrle Spencer
Halaman : 572
Penerbit : Gagas Media

Will Parker baru saja keluar dari penjara, dimana dia dinyatakan bersalah atas pembunuhan seorang pelacur. Sebagai mantan narapidana, tentu sulit bagi Will untuk mendapatkan pekerjaan dan kepercayaan dari orang-orang di sekitarnya. Misalnya saja, baru dua hari bekerja di pabrik kayu, dia sudah dipecat. Hingga akhirnya Will melihat iklan di koran dimana Eleanor Dinsmore sedang mencari seorang suami. Iklan itulah yang mempertemukan Will dengan Elly.


Eleanor Dinsmore (Elly) adalah seorang janda dengan dua putra dan seorang bayi dalam kandungannya. Mereka tinggal di pelosok jauh dari kota. Elly memang menutup diri dari kota yang menuduhnya sebagai orang gila karena masa lalu keluarganya. Tidak ada tetangga ataupun teman yang membantunya. Di masa kehamilannya yang kian membesar, Elly membutuhkan seorang suami untuk membantunya di rumah. Ketika pertama kali melihat Will, Elly berharap Will mau tinggal di rumah mereka.

Will dan Elly tidak lantas langsung menikah. Will sempa tinggal di kandang beberapa bulan lamanya selama masa perkenalan dan adaptasi dengan keluarga kecil Elly. Will merasa diterima, dihargai sebagai manusia, dan akrab dengan anak-anak Elly.  Banyaknya pekerjaan di rumah Elly membuatnya betah. Lambat laun Will mulai menyukai Elly. Demikian juga dengan Elly yang mulai bisa menerima Will sebagai seorang pria dewasa di rumahnya.

Setengah buku kisahnya datar, seputar proses adaptasi antara Will dan Elly. Meski demikian, yang menarik adalah interaksi di antara keduanya yang suka memendam rasa, mencoba menebak-nebak apa maunya pasangan mereka, tidak bisa saling terbuka karena rasa takut dari masa lalu yang menghantui. Peran anak-anak Elly juga cukup besar dalam mempererat hubungan keduanya. Setengah buku kedua barulah konfliknya terasa. Cinta mereka berdua diuji oleh kondisi perang yang mengharuskan mereka berpisah karena Will ikut wajib militer, adanya wanita pengganggu yang selalu mendekati Will, hingga tuduhan berat yang dilayangkan kepada Will nyaris memisahkan mereka untuk selamanya.

Dengan jumlah halaman 500an lebih dan ukuran huruf yang kecil, novel ini cukup padat dan panjang, tapi saya bisa menikmati kisahnya. Typo-nya masih banyak (nggak tahu ya, hisrom-nya Gagas pasti deh typonya bertaburan). Trus penggunaan nama Eleanor dan Elly yang tidak konsisten. Kadang dalam satu paragraf disebut Eleanor dan Elly tanpa ada perbedaan konteks.

Terlepas dari itu, saya ingin sekali membaca beberapa novel LaVyrle Spencer lainnya yang sudah diterjemahkan oleh Gagas Media. Keunikan dari karya LaVyrle adalah selalu ada kisah sejarah yang dimasukkan dalam novel, bukan hanya sebagai latar belakang saja. Misalnya dalam novel ini, dimasukkan sejarah perang pasca pemboman Pearl Harbour oleh Jepang. Selain itu ada juga pengetahuan tentang beternak lebah meski hanya sekilas. Saya memberikan bintang tiga untuk Morning Glory ini.

3 stars
3 comments on "#257 Morning Glory"
  1. Iya ya, saya suka dengan kisah sejarah yang selalu ditampilkan itu.
    Eh, sudah baca Twice Loved?
    Oh ya, saya juga ada buku LaVyrle Spencer yang Forgiving, buku jadul. Lupa penerbitnya.

    ReplyDelete
  2. Halo Desty.
    Terima kasih ulasannya.
    Sy pembaca baru novel Lavyrle Spencer dan hari ini memutuskan jd penyuka buku-bukunya, karena hari ini sy baru menamatkan buku Morning Glory -yg menurut sy sangat sangat layak dikasih 4 acungan jempol- :D
    Sy puas banget sm alurnya yg menyajikan kebaikan budi tokoh-tokoh utamanya, ttg gimana perasaan cinta yg bertumbuh, pengorbanan demi cinta, kehangatan keluarga, ah pokoknya puas bngt deh baca lika liku perjalanan hidup dan cintanya Elly sm Will.
    Dan, sy mau siap2 baca Separate Bed lg nih, yak Semangaat.. ^_^

    ReplyDelete