~ karena membaca adalah candu dan menuliskannya kembali adalah terapi ~

#200 Return To Paradise


Judul Buku : Return To Paradise (Leaving Paradise #2)
Penulis : Simone Elkeles
Halaman : 237 (ebook)
Penerbit : Llewellyn Worldwide


Yay!! Review #200 di blog ini!!

Okey. Cukup euphoria-nya. Karena penasaran dengan kisah 'nggantung antara Caleb dan Maggie, proyek baca bareng dengan Putri yang awalnya direncanakan dalam waktu 2 bulan jadi batal. Akhirnya kami sepakat meneruskan membaca buku ke 2 dari Leaving Paradise ini.

Di akhir buku pertama dikisahkan kalau Caleb pergi meninggalkan Paradise karena dia tidak tahan dengan situasi di dalam keluarganya. Ibunya menjadi pecandu obat penenang agar bisa tetap bertahan dengan kondisi memiliki seorang anak mantan tahanan, ayahnya yang denial dan saudara kembarnya yang terus menutup diri. Di sisi lain, Caleb tidak bisa menghindari Maggie, padahal hukum melarangnya berhubungan dengan korban dari perbuatannya di masa lampau. Maggie sendiri mengetahui kenyataan yang sebenarnya yang ditutupi oleh Caleb darinya. Tapi dia ingin Caleb sendiri yang mengakuinya. Caleb justru lari dari hubungan tanpa status di antara mereka, dan meninggalkannya di Paradise.

Delapan bulan berlalu, dan kisah di buku kedua diawali dengan tertangkapnya Caleb dalam kasus obat terlarang. Saat membaca ini saya langsung bereaksi, "ha?? mulai dari nol lagi?". Ternyata Caleb tinggal dengan seorang bandar narkotik. Bukannya Caleb tidak menyadari hal itu, tetapi dia terpaksa karena membutuhkan tempat tinggal. Tapi Caleb tahu diri untuk tidak menyentuh barang terlarang itu. Hanya saja dia membutuhkan Damon, konselor-nya, untuk membebaskannya dari kemungkinan ditahan. Damon memang bisa melepaskan dia dari kemungkinan ditahan, tetapi Caleb harus mengikuti program Re-START (suatu program dimana pesertanya diminta untuk bersaksi mengenai bahaya mengemudikan kendaraan di bwah pengaruh alkohol). Mau tidak mau Caleb terpkasa mengikuti program itu. Dan alangkahnya terkejutnya Caleb ketika dia menemukan Maggie juga menjadi salah satu peserta Re-START.

Bertemu kembali dengan Caleb juga merupakan kejutan bagi Maggie. Dengan tekad menunjukkan pada Caleb bahwa dia sudah move on, Maggie berusaha mengabaikan kehadiran Caleb. Namun Caleb bukanlah sosok yang bisa diabaikan oleh Maggie. Bagaimanapun juga rasa di antara mereka masih ada. Kendalanya hanya pada kejujuran dan saling percaya.  Bagi Maggie, cinta adalah kejujuran dan saling percaya. Sementara bagi  Caleb, cinta adalah melindungi orang yang dikasihi dari hal buruk.  Baik Caleb maupun Maggie sama-sama saling tidak mempercayai satu sama lain.

Konflik cinta antara Maggie dan Caleb di buku kedua ini lebih kuat emosinya. Alurnya pun tidak selambat buku pertama. Saya juga menyukai kehadiran peserta Re-START lainnya yang meski hanya "figuran" karakter masing-masing tetap kuat. Terkhusus Lenny, pemuda bengal yang sok tahu dan usil, ternyata memberikan pengaruh besar bagi Caleb untuk memutuskan dirinya harus kembali ke Paradise menghadapi masalahnya dan bukan lari dari masalah. Kehadiran Julio, teman Caleb di penjara yang hadir sesaat, tapi bisa membuat hubungan dalam keluarga Caleb mengalami pemulihan.  Dialog dalam buku kedua ini juga lebih lucu. Saya suka dengan pilihan kalimat-kalimat Simone Elkeles.

Leaving Paradise bukan hanya sekedar novel Young Adult biasa. Saya belajar banyak hal lewat novel ini. Tanggung jawab, kejujuran, keinginan menyenangkan orang lain, persahabatan tidak akan pernah lepas dari kehidupan seseorang.  Dan pada akhirnya memaafkan adalah langkah awal dalam memulai kehidupan yang baru.

4 stars
Be First to Post Comment !
Post a Comment